Macam-Macam Anggaran
Anggaran dapat dikelompokkan dari berbagai
sudut pandang berikut ini
(Nafarin, 2000):
1. Menurut dasar penyusunan, anggaran
terdiri dari:
a. Anggaran
variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval
(kisar)
kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran
yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.
b.
Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas
tertentu.
2. Menurut cara penyusunan, anggaran
terdiri dari:
a.
Anggaran periodik, adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu,
pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap ``akhir periode
anggaran.
b.
Anggaran kontinu, adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan
anggaran yang pernah dibuat, misalnya tiap bulan diadakan 13 perbaikan,
sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan.
3. Menurut jangka waktunya, anggaran
terdiri dari:
a.
Anggaran jangka pendek (anggaran taktis), adalah anggaran yang dibuat dengan
jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk keperluan modal
merupakan anggaran jangka pendek.
b.
Anggaran jangka panjang (anggaran strategis), adalah anggaran yang dibuat
dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan investasi
barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut anggaran modal (capital budget). Anggaran jangka panjang tidak mesti
berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan
anggaran jangka pendek.
4. dari segi bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut "anggaran induk (master budget)". Anggaran induk yang mengkonsolidasikan rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulanan dan anggaran triwulanan dipecah lagi menjadi anggaran bulanan.
a. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran rugi-laba. Anggaran operasional antara lain terdiri dari: anggaran jualan, anggaran biaya pabrik, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung. anggaran biaya overhead pabrik, anggaran beban usaha, dan anggaran rugi-laba.
b. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan, antara lain terdiri dari: anggaran kas, anggaran putang, anggaran sediaan, anggaran utang, dan anggaran neraca.
Hubungan anggaran operasional dengan anggaran keuangan dapat dijelaskan dengan Gambar 1.2
Keterangan:
Cetak miring = anggaran keuangan
Cetak tegak = anggaran operasional
Gambar 1.2
Hubungan Anggaran Operasional dengan Anggaran Keuangan
Dari Gamhar 1.2 dapat dijelaskan proses hubungan anggaran operasional dengan anggaran keuangan sehagai berikut.
1. Anggaran Jualan dibuat berdasarkan Ramalan Jualan.
2. Anggaran Beban Usaha (Anggaran Beban Penjualan) dibuat berdasarkan Anggaran Jualan.
3. Anggaran Piutang dibuat berdasarkan Anggaran Jualan.
4. Anggaran Produk dibuat berdasarkan Anggaran Jualan dan Anggaran Sediaan.
5. Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, Anggaran
6. Biaya Overhead Pabrik dibuat berdasarkan Anggaran Produk.
7. Anggaran Rugi-Laba dibuat berdasarkan Anggaran Jualan, Anggaran Beban
8. Usaha, Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik.
9. Anggaran Cadangan Depresiasi Aktiva Tetap dibuat berdasarkan Anggaran Beban Usaha, dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik.
10. Anggaran Utang dibuat berdasarkan Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik.
11. Anggaran Modal Sendiri dibuat berdasarkan Anggaran Rugi-Laba.
12. Anggaran Kas metode langsung dibuat berdasarkan Anggaran Utang, Anggaran Piutang, Anggaran Jualan, Anggaran Beban Usaha, Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Tenaga Kerja Langsung, dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik. Anggaran kas metode tidak langsung dibuat berdasarkan anggaran rugi-laba dan neraca.
13. Anggaran Neraca dibuat berdasarkan Anggaran Kas, Anggaran Piutang, Anggaran Sediaan, Anggaran Cadangan Depresiasi Aktiva Tetap, dan Anggaran Modal Sendiri.
Contoh Kasus Membuat Anggaran
Penjualan Oleh Hendra Poerwanto
Perusahaan Sepatu memproduksi 2 merek sepatu yakni merek Joss dan Bross. Masing
– masing merek dipasarkan di dua daerah, yakni Jawa dan Bali. . Data yang
tersedia adalah sebagai berikut :
- Hasil peramalan terhadap Harga
jual masing – masing merek pada setiap sektor untuk tahun 2012 adalah sbb:
- Hasil peramalan penjualan dalam
unit untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Berdasarkan data di atas susunlah
suatu anggaran penjualan bagian perusahaan tersebut untuk tahun 2012.
Jawab:
Macam-Macam Anggaran
Anggaran dapat dikelompokkan dari berbagai
sudut pandang berikut ini
(Nafarin, 2000):
1. Menurut dasar penyusunan, anggaran
terdiri dari:
a. Anggaran
variabel, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan interval
(kisar)
kapasitas (aktivitas) tertentu dan pada intinya merupakan suatu seri anggaran
yang dapat disesuaikan pada tingkat-tingkat aktivitas (kegiatan) yang berbeda.
b.
Anggaran tetap, yaitu anggaran yang disusun berdasarkan suatu tingkat kapasitas
tertentu.
2. Menurut cara penyusunan, anggaran
terdiri dari:
a.
Anggaran periodik, adalah anggaran yang disusun untuk satu periode tertentu,
pada umumnya periodenya satu tahun yang disusun setiap ``akhir periode
anggaran.
b.
Anggaran kontinu, adalah anggaran yang dibuat untuk mengadakan perbaikan
anggaran yang pernah dibuat, misalnya tiap bulan diadakan 13 perbaikan,
sehingga anggaran yang dibuat dalam setahun mengalami perubahan.
3. Menurut jangka waktunya, anggaran
terdiri dari:
a.
Anggaran jangka pendek (anggaran taktis), adalah anggaran yang dibuat dengan
jangka waktu paling lama sampai satu tahun. Anggaran untuk keperluan modal
merupakan anggaran jangka pendek.
b.
Anggaran jangka panjang (anggaran strategis), adalah anggaran yang dibuat
dengan jangka waktu lebih dari satu tahun. Anggaran untuk keperluan investasi
barang modal merupakan anggaran jangka panjang yang disebut anggaran modal (capital budget). Anggaran jangka panjang tidak mesti
berupa anggaran modal. Anggaran jangka panjang diperlukan sebagai dasar penyusunan
anggaran jangka pendek.
4. dari segi bidangnya, anggaran terdiri dari anggaran operasional dan anggaran keuangan. Kedua anggaran ini bila dipadukan disebut "anggaran induk (master budget)". Anggaran induk yang mengkonsolidasikan rencana keseluruhan perusahaan untuk jangka pendek, biasanya disusun atas dasar tahunan. Anggaran tahunan dipecah lagi menjadi anggaran triwulanan dan anggaran triwulanan dipecah lagi menjadi anggaran bulanan.
a. Anggaran operasional adalah anggaran untuk menyusun anggaran rugi-laba. Anggaran operasional antara lain terdiri dari: anggaran jualan, anggaran biaya pabrik, anggaran biaya bahan baku, anggaran biaya tenaga kerja langsung. anggaran biaya overhead pabrik, anggaran beban usaha, dan anggaran rugi-laba.
b. Anggaran keuangan adalah anggaran untuk menyusun anggaran neraca. Anggaran keuangan, antara lain terdiri dari: anggaran kas, anggaran putang, anggaran sediaan, anggaran utang, dan anggaran neraca.
Hubungan anggaran operasional dengan anggaran keuangan dapat dijelaskan dengan Gambar 1.2
Keterangan:
Cetak miring = anggaran keuangan
Cetak tegak = anggaran operasional
Gambar 1.2
Hubungan Anggaran Operasional dengan Anggaran Keuangan
Dari Gamhar 1.2 dapat dijelaskan proses hubungan anggaran operasional dengan anggaran keuangan sehagai berikut.
1. Anggaran Jualan dibuat berdasarkan Ramalan Jualan.
2. Anggaran Beban Usaha (Anggaran Beban Penjualan) dibuat berdasarkan Anggaran Jualan.
3. Anggaran Piutang dibuat berdasarkan Anggaran Jualan.
4. Anggaran Produk dibuat berdasarkan Anggaran Jualan dan Anggaran Sediaan.
5. Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, Anggaran
6. Biaya Overhead Pabrik dibuat berdasarkan Anggaran Produk.
7. Anggaran Rugi-Laba dibuat berdasarkan Anggaran Jualan, Anggaran Beban
8. Usaha, Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung, dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik.
9. Anggaran Cadangan Depresiasi Aktiva Tetap dibuat berdasarkan Anggaran Beban Usaha, dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik.
10. Anggaran Utang dibuat berdasarkan Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik.
11. Anggaran Modal Sendiri dibuat berdasarkan Anggaran Rugi-Laba.
12. Anggaran Kas metode langsung dibuat berdasarkan Anggaran Utang, Anggaran Piutang, Anggaran Jualan, Anggaran Beban Usaha, Anggaran Biaya Bahan Baku, Anggaran Tenaga Kerja Langsung, dan Anggaran Biaya Overhead Pabrik. Anggaran kas metode tidak langsung dibuat berdasarkan anggaran rugi-laba dan neraca.
13. Anggaran Neraca dibuat berdasarkan Anggaran Kas, Anggaran Piutang, Anggaran Sediaan, Anggaran Cadangan Depresiasi Aktiva Tetap, dan Anggaran Modal Sendiri.
Contoh Kasus Membuat Anggaran
Penjualan Oleh Hendra Poerwanto
Perusahaan Sepatu memproduksi 2 merek sepatu yakni merek Joss dan Bross. Masing – masing merek dipasarkan di dua daerah, yakni Jawa dan Bali. . Data yang tersedia adalah sebagai berikut :
Perusahaan Sepatu memproduksi 2 merek sepatu yakni merek Joss dan Bross. Masing – masing merek dipasarkan di dua daerah, yakni Jawa dan Bali. . Data yang tersedia adalah sebagai berikut :
- Hasil peramalan terhadap Harga
jual masing – masing merek pada setiap sektor untuk tahun 2012 adalah sbb:
- Hasil peramalan penjualan dalam
unit untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Berdasarkan data di atas susunlah
suatu anggaran penjualan bagian perusahaan tersebut untuk tahun 2012.
Jawab:
Jawab:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar